Jumat, 13 Maret 2009
Cerita KKN
Tanggal 12 maret 2009
Ini merupakan tulisan yang sengaja aku buat sebagai bahan renungan, dan dokumentasi peristiwa yang tak akan terlupa.
Tanggal 31 juni kalau tidak salah, saya dan teman – teman akan melaksanakan tugas mulia…ehm..ehm.. tepatnya tugas Kuliah Kerja Nyata yang merupakan matakuliah wajib yang harus kami ambil. Waktu itu KKN masih menjadi perhelatan hebat di kalangan para pejabat dan dosen universitas. Dengan tangguhnya Pembimbing kami mengangkat Kuliah Kerja Nyata ini sebagai mata kuliah yang sederajat dengan Praktek Umum, Subhanallah usaha guruku ini. Beliau termasuk salah satu wanita hebat dan yang aku kagumi, semoga Allah merahmatimu guruku. Namun kali ini kita tidak membahas masalah ini karena saya juga kurang mengerti atau kurang begitu faham, namun saya lihat semangat dan optimis yang membara dimata dan hati beliau. Semangat itu yang membuatku kagum, meski lelah, payah, sukar, dijalani nya dengan ikhlas dan ringan seolah tiada beban berat dipundaknya. Hidupnya mengalir begitu saja tapi dengan pertimbangan dan persiapan yang cuklup matang. Sudah ya.. cerita tentang beliau, akan banyak yang saya ceritakan kalau dilanjutkan saya takut salah menceritakan orang lain tanpa disertai cerita dan data – data lengkap dari sumber yang terpercaya. Semoga Allah mengampuniku.
Cerita Kuliah Kerja Nyatanya seperti ini kira - kira ...(versi Silvia An-nahl)
Masa Praktik Umum sebenarnya hanya 40 hari waktu kerja aktif selebihnya sudah bukan syarat kuliah, beda dengan KKN PPM (Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat) kami berada di tengah – tengah masyarakat desa selama kurang lebih 60 hari itu juga disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi disana. Mulanya ada yang ragu dan berkata ”apa saya betah ya?....”
Yah begitulah mahasiswa yang biasa hidup ditengah – tengah kesenangan bersama kawan alias ngekos dan hidup ngintil bersama Ortu, belum tahu cara bagaimana bersosialisasi dengan masyarakat lain yang jauh berbeda kondisinya dengan kita. Mulai dari pendidikan jelas sangat bervariatif, umur apalagi?.., bahasa, logat, budaya... semua jauh berbeda.. apalagi kalau ngomongin masalah partai dan golongan duh – duh Gusti Robbi, sungguh nikmatmu yang Engkau beri sangat beragam.. inilah nikmat ber bhineka tunggal ika.
Ada banyak cerita yang kutemukan disana. Ketika pertama kali menginjakkan kaki di desa Sukorahayu (desa yang aku tinggali letaknya ada di ujung Lampung Timur, dekat dengan hutan suaka Way Kambas) kami di sambut oleh pak lurah dan bu lurah beserta anaknya, kami pun berakraban. Selanjutnya.... tentu kalian tahu,, apa coba??
Yup benar, kami cari tempat tinggal. Setelah berdiskusi bersama akhirnya kami putuskan di desa Sukorahayu ini kami di bagi menjadi 2 rumah. Rumah yang pertama adalah rumahku.. eh salah.. rumah ibu Kukun Kunaenah maksudnya.
Beliau seorang janda yang memiliki 5 orang anak 4 orang anak perempuan dan 1 orang anak laki – laki. Lumayan bujang kecil he..he..he.. keempat anak perempuannya sudah berkeluarga dan ikut para suami mereka. Jadi tinggallah ibu dan anak bungsunya yang ada dirumah tersebut. Saya tinggal bersama dua partnerku yang saya sayangi dan hormati yaitu Kak koko alias Handoko dan Wayane alias wayan teman sekamarku . Dan rumah kedua adalah.......PUSKESMAS.
Ah.. itu si keputusan mereka yang ingin tinggal disana yaitu Tim Rossela dan Tim ikan air tawar yang terdiri dari 3 orang wanita dan 2orang pria. Sedih sebenarnya melihat mereka tinggal di puskesmas, diruang pasien lagi prianya. Kagumnya saya dengan mereka yaitu mereka enjoy saja meski mereka tinggal disana apalagi ketika malam tiba, banyak binatang yang menghampiri rumah mereka, mulai dari serangga hingga gajah. Mereka tetap tabah..he..he..he..
Subahanallah ceritaku berlebihan ya.. tapi kurasa tidak. Sesungguhnya yang nyata – nyata selalu menghantui mereka adalah rombongan anjing liar dan kawanan kepik atau serangga yang sering menemani tidur mereka. Kalau gajah pernah si muncul keluar dari hutan, namun ketika itu kami yaitu para tim KKN PPM sedang melaksanakan evaluasi dan rapat rutin dirumahku.. eh salah rumah bu kukun. Yang diundang datang nonton ya Cuma kakak serumahku yaitu k koko dan 1 anggota tim rosella yaitu si de-dew alias dewi anak perantau dari Medan. Itu juga ga sengaja kok awalnya.
Huh rupanya masih banyak sekali cerita yang ingin saya ceritakan, itu hanya sebagian kueeeeeee.....ciiiiiiiiiiii....l dari cerita kami, bahkan ceritanya pun belum dimulai lho..
Foto diatas itu adalah foto waktu kita transect cari potensi desa, tapi para prianya sering mlesetin jadi cari Bunga Desa padahal sampe pulangpun si bunga desa tidak menampakkan dirinya, mungkin mereka bersembunyi karena malu dibalik awan nan tebal sehingga luput dari pandangan,,^_^
To be continued.....
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar