Sabtu, 21 Maret 2009

BELAJAR MANAJEMEN RT

MANAJEMEN RUMAH TANGGA?? Bener g ya…

Tulisan ini khusus aku buat untuk sharing, bukan untuk berkeluh kesah menjalani Taqdir yang diberikan Allah kepada kita, tetapi untuk mensyukuri dengan cara menata kembali hidup menjadi lebih baik. Semoga dapat dipetik hikmahnya. Kalau dosenku bilang tujuan manajemen pertanian adalah better farming, better business and better living. Ya g jauh beda lah ama majemen rumah tangga…

Jadi bagi siapa saja yang memiliki masukan brdasarkan pengalaman atau pernah membaca buku atau referensi lainnya bisa kirim commentnya OC!…


Aku punya masalah dalam mengatur rumah, tetapi belum bisa disebut rumah tangga tidak ada keluarga inti didalamnya karena aku belum mempunyai suami apalagi disebut extended family. Didalamnya hanya ada aku dan adik laki – lakiku yang super dingin, jadi aku bingung menyebutnya apa. Aku tinggal dirumah singgah orang tua yang lebih dari cukup bagi kami berdua. Orang tua tinggal jauh dari rumah singgah tepatnya kita berbeda kabupaten. Sesekali ibu dan bapak menjenguk kerumah tapi setiap kali menjenguk, pasti emosi ibu meledak - ledak melihat rumah yang dititipkan ini keadaannya sungguh tidak layak disebut rumah sorang gadis. Sebenarnya aku malu mau menceritakannya tapi aku butuh solusinya.


Jelasnya seperti ini. Aku seorang mahasiswi yang sering pergi pagi pulang sore hari, bahkan kadang sampai malam hari ada saja sesuatu yang aku kerjakan diluar sana. Ibu si sering bilang ”masa’ ndak ada hari libur si mbak sehari aja dirumah, ngurus rumah? Rumah kayak kapal pecah!” pernah juga suatu kali ibu bilang, “orang tuanya datang aja dicuekin, coba?!”… wuih mungkin sakit nian hati ibuku sampai bilang sedemikian. masyaAllah, Astaghfirullah…. Berdosa sekali aku ini terhadap beliau. Sesungguhnya aku tidak pernah terbersit dihati ini niat untuk seperti itu namun hasil yang tampak mungkin tertangkap demikian. Dampak dari itu semua aku sering setress kalau sudah ada masalah sedikit, entah itu dikeluarga ataupun dikampus. Imaniy yazid wa yankus (imanku bertambah dan berkurang) bahkan sering futur, tapi aku tetap berharap dan berusaha agar iman ini selalu istiqomah bertengger dihatiku.


Aku berusaha sebisaku, pekerjaan ibu rumah tangga yang tidak seberapa dibandingkan dengan ibu rumah tangga asli itu aku lakukan dengan berganti ganti metode. Tetapi tetap saja ada kejenuhan dan kelelahan yang berefek kepada rasa malas untuk melanjutkannya. Tiap pagi aku harus masak, nyapu dan cuci piring, seringnya aku lakukan satu hal saja dalam 1 pagi hari. soalnya g keburu.. ada si solusinya bangun lebih pagi tapi ya biasanya kalau ba’da subuh sampai pagi aku lebih baik dikamar baca – baca, mengerjakan tugas kuliah, ngetik, atau babu’(tidur) lagi (dasar syetan sukanya godain manusia). Soalnya kalau malam sudah kecapean, g sempet deh baca atau yang lainnya, tapi kalau nonton tv aku sempet – sempetin, refreshing (dalihku). Mungkin itu ya yang buat aku kacau. Istighfar yang banyak ukhtiy…

Kalau tiap sore pekerjaan yang aku kerjakan nyapu, cuci piring, ama masak buat malem hari. Nah ini,,, jadi waktu untuk nyetrika, nyiram bunga, ngepel, bersihin jendela sampe – sampe nyuci baju yang urgen aja aku kesampingkan. Kalau nyuci seminggu sekali (dasar pemalas) untungnya aku punya banyak pakaian ganti yang lain, karena ibuku rajin membelikannya untukku. Selain nyuci yang aku sebutin tadi g pernah aku lakukan. Paling – paling nanti ibu yang nyabet semua kerjaan itu. Suatu saat ortuku datang menjenguk, aku tidak ada dirumah bapakku bertanya seperti ini, “dimana posisi, pembantu udah dateng ni?...bla,bla,bla,,,,,” klu bapak ku udah ngomong begitu rasanya aku nelangsa banget, remuk semua tulangku aliran darah terasa berhenti and airmata gak terasa pada berjatuhan. Ya Allah Rabbi ampuni hamba…


Belum lagi nyuci motor, ngecek oli atau ngecek baut – bautnya kebengkel bener – bener g sempet, kadang sempet tapi lupa. Ya aku belum cerita ya entah kenapa aku susah untuk mengingat – ingat sesuatu jadi catatanlah yang bisa membantuku, tapi kadang catatan – catatan itu tidak juga aku buat itulah salah satu kekuranganku yang sangat aku benci. Ada lagi tugas ku yang lain Bayar tagihan listrik n cicilan rumah setiap bulannya tapi sekarang aku dah gak disuruh bayar cicilan rumah lagi si, mungkin sudah dilunasin sama bapak kali ya..


Oya masalah keuangan Rumah Tangga ku, semuanya diberikan ortu ku dalam satu waktu untuk 1-2 bulan, jadi aku perlu ketrampilan mengatur kas RT. Pokoknya aku harus bisa mengatur uang –uang itu untuk semua kebutuhan hidup aku dan adikku itu dalam satu bulan. Tapi yang sering terjadi uang itu aku pinjamkan ke teman – temanku karena mereka lebih membutuhkan sepertinya dari pada aku. Ini juga berdampak kepada Laporan Pertanggung Jawabanku (LPJ) kepada orang tua yaitu sering minus. Hal ini dikarenakan mereka (yang meminjam) terkadang belum bisa membayarnya ketika aku menghadapi waktu LPJ bahkan ada yang bener – bener g bisa bayar, ada juga yang luput oleh ku. Adikku sering bilang ”modal kepercayaan itu g cukup mba’? hasilnya apa?!..” wuih adik ku yang jarang ngomong meski serumah aja ikut angkat bicara,,, PUSIIING.


Adikku udah jarang makan masakanku, waktu aku tanya kenapa, bosen! katanya aduh mau pingsan rasanya. Klu adikku g makan masakanku trus dia makan apa, nti dia sakit gimana? Akhirnya aku punya ide aku kasih aja uang pengganti sarapan selain uang jajan, tapi ya tetep aja aku g tega kalau ngeliat dia berangkat sekolah belum sarapan. Akhirnya aku coba masak yang lain, mungkin ia suka dan mau memakannya. Singkat kata, akhirnya terjadi juga apa yang aku khawatirkan. Aku masuk Rumah Sakit harus diopname 4 hari karena suatu penyakit yang g bakal bisa sembuh. Biasa, penyakit yang sering menjangkiti orang yang jarang makan n kecapean berlebih g ngukur kemampuan sampe mana. Dalam waktu 2 minggu aku udah pulih. Aku kembali ke aktifitasku seperti biasa, tapi kali ini aku cenderung lebih banyak berwaktu luang. Aku kembali kerumah singgah untuk kuliah dan kembali mengurus adikku yang ganteng itu.


Adikku bertambah kurus mungkin karena selama aku sakit ia g pernah makan kali ya juga g ada yang ngurus, akhirnya ia jatuh sakit juga. Aku panik tapi aku ga mau menyusahkan Ortuku dengan berita ini. Aku berusaha merawatnya dirumah. Duh kasian banget akhirnya terbengkalailah judul skripsiku dengan ini semua. Setelah berobat ia dinyatakan sakit ISPA entah penyakit apa itu, nanti aku cari tahu pokoknya. Dia berangkat berobat sendiri tanpa menungguku jadi aku g tahu. Memang juga wataknya sangat pendiam, g pernah mau ngomong. Intinya kalau g ditanya duluan suaranya g keluar ”muahal”.


Singkat cerita, adikku sudah sembuh kondisi sudah normal tapi yang belum normal RUH ku belum kembali... bukan berarti aku sudah kembali ke hadapanNya ya,,,, tapi Ruh ibadah dan istiqomah itu belum kembali kepelukanku.. semoga dengan menulis ini aku bisa dapatkan kembali ruh itu. Dengan cara ini aku mencari sedikit keringanan beban.. semoga Allah mengampuniku..

Kalaulah anda memiliki solusinya, tolong coment aja g usah ragu.. jazakumullah khairu jaza.

Tidak ada komentar: