Minggu, 20 Desember 2009

Cerita Sayang Ibu

ANAKKU.....
Posted by Detty on Oct 11, '08 1:18 PM for everyone
Category:
Other
Dari milis sebelah....mohon maaf jika sudah pernah ada yang memuat..:))

Nak, jauh sebelum kau hadir dalam kehidupan ayah dan ibu, kami senantiasa bermohon kepada Allah Swt agar dikaruniai keturunan yang sholeh dan sholihah, yang taat kepada Allah, berbakti kepada orang tua, rajin beribadah dan belajar, serta dapat menjadi penerus dakwah Ilallaah.

Banyak rencana yang kami rancang, agar kelak bila kau hadir, kami sudah siap menjadi orang tua yang baik dan mampu mendidikmu dengan didikan yang sesuai dengan dinnul Islam, tuntunan kita seperti yang dicontohkan oleh Rosulullah Saw kepada kita.

Ayah dan Ibu ingin, kelak bila Allah mengamanahkan kepada kami seorang putri, maka dia akan berakhlaq seperti akhlaqnya Fatimah putri Rasulullah, dan bila Allah mengamanahkan seorang putra, maka dia akan seperti Ali.

ImageChef.com Poetry Blender


Setelah tanda kehadiranmu mulai tampak, Ibu sering mual, muntah-muntah, sakit kepala dan sering mau pingsan, Ibu dan Ayah bersyukur kepada Allah atas karunia-Nya, kami menjagamu sepenuh hati, serta senantiasa berharap, kelak kau lahir sebagai anak yang sehat, sempurna dan menyenangkan.

Sejak dalam rahim, kami mencoba menanamkan kalimat-kalimat tauhid kepadamu dan berupaya mengenalkanmu kepada Sang Pencipta, dengan bacaan ayat-ayat suci-Nya, dengan senandung-senandung shalawat Nabi, dengan nasyid-nasyid yang membangkitkan semangat da’wah dan rasa keimanan kepada Allah yang Esa.

Saat kau akan lahir, Ibu merasakan sakit yang amat sangat, seolah berada antara hidup dan mati, namun Ibu tidak mengeluh dan putus asa, karena bayangan kehadiranmu lebih Ibu rindukan dibanding dengan rasa sakit yang Ibu rasakan. Ibu tak henti-hentinya berdo’ a, memohon ampunan dan kekuatan kepada Allah. Ayahpun tidak tidur beberapa malam untuk memastikan kehadiranmu, menemani dan menguatkan Ibu, agar sanggup melahirkanmu dengan sempurna. Bacaan dzikir dan istighfar, mengiringi kelahiranmu.

Begitu kau lahir, sungguh rasa sakit yang amat sangat sudah terlupakan begitu saja. Setelah tangismu terdengar, seolah kebahagiaan hari itu hanya milik Ibu dan Ayah. Air mata yang tadinya hampir tak henti mengalir karena menahan sakit, berganti menjadi senyum bahagia menyambut kelahiranmu. Ibu dan Ayah bersyukur kepada Allah Swt, kemudian Ayah melantunkan bacaan adzan dan iqomat ditelingamu, agar kalimat yang pertama kali kau dengar adalah kalimat Tauhid yang harus kau yakini dan kau taati selama hidupmu.

Saat pertama kali kau isap air susu Ibu, Ibu merasakan kenikmatan dan kebahagiaan yang tiada tara. Ibu ingin memberikan semuanya kepadamu, agar kau segera tumbuh besar dan sehat. Ibu berupaya supaya ASI ini dapat mencukupi kebutuhanmu. Ibu berupaya untuk selalu dekat denganmu, dan selalu mengajakmu kemanapun Ibu pergi, supaya kapanpun kau lapar, Ibu selalu siaga memberikan air surgawi karunia Ilahi itu kepadamu.

Ibu berusaha untuk selalu siap siaga menjagamu, kapanpun dan dalam keadaan apapun. Saat malam sedang tidur lelap, Ibu akan terjaga bila kau tiba-tiba menangis karena popokmu basah atau karena kau lapar. Saat sedang makan dan kau buang air besar, Ibu dengan rela menghentikan makan dan mengganti popokmu dulu. Dan semuanya, Ibu lakukan dengan senang hati, tanpa rasa risih dan jijik.

Sejak kau masih dalam ayunan, Ibu senantiasa membacakan do'a dalam setiap kegiatan yang akan kau lakukan. Ibu bacakan do'a mau makan ketika kau hendak makan, do’a mau tidur ketika kau mau tidur, dan do’a apa saja yang harus kau tahu dan kau amalkan dalam kehidupan keseharianmu. Ibu bacakan selalu ayat kursi dan surat-surat pendek satu persatu setiap malam, dikala mengantarmu tidur, ayat-per ayat dan Ibu ulang berkali-kali hingga kau sanggup mengingatnya dengan baik, dengan harapan kau besar nanti menjadi penghafal Al Qu’ran.

Ketika kau sudah mampu berbicara, subhanallah, tanpa kami duga, kau telah hafal berbagai macam do’a dan beberapa surat pendek. Ibu bersyukur dan bangga kepadamu. Muncul harapan dalam hati ini, kelak kau tumbuh menjadi anak yang pintar dan rajin belajar.

Tatkala kau mulai belajar sholat, dan usai sholat kau lantunkan do’a untuk orang tua, walau dengan bacaan yang masih belum sempurna, bercucur air mata ibu karena kau telah mampu melafalkan do’a itu. Timbul harapan dihati yang paling dalam, kelak hingga ketika Ibu dan Ayah tiada, kau tetap melantunkan do’a itu, karena do’amu akan memberikan kepada Ibu dan Ayah pahala yang tak henti-hentinya di yaumil-akhir. Kaulah asset masa depan bagi umi dan abi. Kau akan mampu menolong umi dan abi di yaumil-akhir nanti, bila kau menjadi anak yang sholihah.

Nak, kehadiranmupun memberikan kepada Ibu dan Ayah pelajaran yang sangat berharga, kau mengingatkan kami
tatkala masih sepertimu. Mengingatkan dengan lebih kuat lagi, betapa besar pengorbanan yang dilakukan oleh kakek nenekmu kepada kami, hingga Ibu dan Ayah tumbuh dewasa dan bahkan sampai menjadi orang tua seperti mereka.

Ibu dan Ayah sangat menyayangimu, karena kami ingin kaupun menjadi anak yang penyayang terhadap sesama. Kami hampir selalu menyertakan kata sayang dibelakang namamu saat memanggilmu, supaya hatimu senang dan gembira bersama Ibu dan Ayahi.

Saat kau memasuki usia sekolah, Kami carikan sekolah yang baik untukmu. Sekolah yang memiliki visi pendidikan seperti yang Ibu dan Ayah inginkan. Alhamdulillaah, saat kau mulai sekolah, telah banyak berdiri sekolah-sekolah Islam Terpadu, sehingga kami tidak kesulitan mencarikan sekolah untukmu. Ayah mengantarmu ke sekolah setiap pagi dan Ibu mendampingimu selalu hingga kau berani ditinggal di sekolah sendiri.

Keperluan sekolahmu selalu kami upayakan, walau kadang harus dengan susah payah, agar kau bisa memperoleh pendidikan yang baik dan layak untuk kehidupanmu dimasa yang akan datang. Kami senantiasa berupaya membimbingmu untuk dapat melakukan segala sesuatu, agar saat besar nanti kau mampu melayani dirimu sendiri.

Bila Ibu dan Ayah tidak mau melayanimu untuk hal-hal yang sudah dapat kau lakukan sendiri, itu bukan berarti kami tidak menyayangimu, tapi justru sebaliknya. Karena Ibu dan Ayah sayang sekali padamu, kau tidak boleh terlalu dimanjakan, hingga saat kau besar nanti, kau jadi anak yang mandiri dan serba bisa.

Maafkan Ibu dan Ayah bila sekali waktu (atau bahkan sering) memarahimu ketika kau membuat kesalahan yang berulang-ulang. Sungguh, sebenarnya Ibu dan Ayah tak ingin memarahimu, namun kamipun sadar bahwa kau harus tahu dan harus dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah, agar saat kau dewasa dan telah bergaul dengan masyarakat umum nanti, kau bisa memilih untuk selalu melakukan yang haq dan meninggalkan yang bathil. Semoga kau tidak salah sangka.

Maafkan pula bila Ibu dan Ayah selalu membatasi tontonan dan bacaanmu, karena dewasa ini sangat banyak media yang dapat merusak pendidikan yang sudah kami terapkan kepadamu. Itu semua kami lakukan, agar kau terpelihara dari hal-hal negatif yang akan mendangkalkan akhlaq dan perilakumu. Ibu dan Ayah ingin, kau menjadi anak yang faqih dalam hal agama, menjadi generasi Qur’ani, dan menjadi penerus dakwah Ilallaah.

Inilah harapan Ibu dan Ayah kepadamu, sangat banyak dan sangat ideal. Oleh karenanya, kami senantiasa memohon petunjuk dan bimbingan dari Allah Yang Esa, yang Berkuasa dan Maha Agung, agar tidak salah langkah dalam mendidikmu.

Robbanaa hablanaa min azwaajinaa wadzurriyaatinaa qurrota a'yun waj’alnaa lilmuttaqiina imaaman,amiin

Kamis, 28 Mei 2009

Kamis, 23 April 2009

KARTINI'S DAY

Bicara tentang wanita…

Hari ini adalah satu hari setelah hari kartini, yaitu hari memperingati sosok pahlawan emansipasi wanita.
Terkait emansipasi atau persamaan hak dari budak menjadi sederajat istilah kasarnya, namun jujur ana sendiri sebagai wanita sedikit agak bingung dengan pengertian emansipasi. Karena selama ini ana hidup dalam kebebasan yang luas, adapun tekanan – tekanan atau batasan – batasan yang terjadi itu dampak dari fitrah yang ana rasakan.

Berbicara tentang sejarah dan wanita, berapa banyak sejarah dunia melukis tinta emasnya untuk wanita??
Baca dibuku jendela annisa karya Yolli Hemdi (ikhwan) hal 151 paragraf3.
Ada beberapa factor wanita tidak terlukis dalam sejarah:
1. Sejarah hanyalah milik pria (patriarkhi).
2. Sejarah yang kita miliki sangat elit-is.
3. Criteria menyejarah yang kabur.

Yoli hemdi juga mengatakan :
Nurani perempuan jangan diskiti. Sebab dihati mereka terdapat jendela nurani. Ruang yang membuka kelapangan pikiran untuk berkaca tentang kehidupan.

Yess!!! Ana senang mendengarnya ternyata masih ada kaum ikhwan yang sadar tentang keberadaan sosok wanita dalam sebuah kehidupan yang sedang ia jalankan. Tapi ana harus juga melihat dari sisi lain agar lebih luas dan lebih bijak lagi melihat sosok wanita hari ini.

Wanita sering disebut –sebut juga oleh rasulullah sebagai berikut:

“tidakkah aku tinggalkan sesudah aku wafat fitnah yang lebih berbahaya atas laki – laki, dari pada wanita. Sesungguhnya fitnah pertama pada bani israil dulunya terdapat pada kaum wanita.”(kurang tau perawinya)

Didalam buku “Bujuk Rayu Wanita dan Upaya pencegahannya” karya Abdul Mun’im Qandil, di lukiskan bahwa banyak sekali fitnah yag ditimbulkan oleh wanita dan menurut ana itu sangat mengerikan, dan bahkan ana sebagai wanita baru merasa itu tidak pernah terfikir oleh ana hal seperti itu dapat menimbulkan banyak fitnah dan bahaya. Diantaranya dijelaskan:
• Wanita yang memegang jabatan dapat menimbulkan fitnah.
• Wanita yang suka meniru dapat menimbulkan fitnah.
• Wanita yang pandai ataupun buta aksara dapat menimbulkan fitnah.
• Pekerjaan wanita diluar rumah tangga dapat menimbulkan fitnah.
• Alat – alat yang sering digunakan wanita dapat menimbulkan fitnah.(Annur;31)
Terus ana harus melakukan apa jikalau semua dapat menjadi fitnah???.
Ini adalah pertanyaan ana yang muncul seketika itu.
Hari ini setelah ana menuliskannya ana baru sadar wanita memang berbahaya, tetapi wanita juga memiliki hak yang sama dalam menyembah Allah dan menjadi hamba yang diakui Oleh Rabbnya. Lagi- lagi ana masih merasa tidak begitu, banyak juga wanita yang masa kotornya lebih mendominasi alias waktu sucinya lebih sedikit dalam setiap bulannya untuk bisa beribadah seperti hari2 kaum pria kepada Rabb semesta Alam. Bahkan saudara – saudara ana banyak yang iri terhadap kaum pria mengapa mereka bisa sampai bengkak – bengkak kakinya, jidatnya dalam menyembah Allah, tetapi kaum kita jarang bahkan mendekati tidak ada yang sampai seperti itu..yah memang kaum hawa banyak protesnya, namun setelah ana fikir2 memang itu merupakan pewujudan kasih sayang Allah kepada wanita,,, coba deh kita kaum wanita renungkan kembali saat – saat akan kedatangan masa itu…. Ada banyak pertolongan Allah disana, yang penting kita tidak pernah kehabisan semangat untuk menghamba kepada Allah saja.


Seperti yang diajarkan nabi Muhamad S.A.W kepada Fatimah Azzahra putri kesayangan nabi ketika Fatimah memerkan tangan halusnya yang berubah menjadi tangan yang banyak mengaramkan kapal alias kapalan dikarenakan menggiling gandum dan memintal bengang sendiri untuk menyokong kehidupan rumah tangganya karena ali sedang sibuk menyambung nyawa berjihad dimedan juang. Dan pelajaran itu adalah perbanyak Takbir, tasbih dan tahmid, ia adalah sumber energi tidak terputus untuk menyubsidi semangat. Dan bukan yel –yel SEMANGAT!!! Yang kita butuhkan disini. Namun pemkanaan kalimatullah yang harus kita resapi lebih dalam lagi.

Ayo bangkit akhwat Indonesia, Harapan itu masih ada.

ALLAHUAKBAR!!!!

Sabtu, 21 Maret 2009

I am Choise one... what about you?

PESTA PHORIA PEMILU 2009....

Sebenarnya saya kurang pandai dalam bidang ini, namun sepertinya ada dorongan dalam hati untuk menuliskannya.

Fikiranku seperti ini bila melihat semua hal yang terjadi pada saat ini, terucap oleh ku. Oh seperti ini ya keadaan masyarakat menuju pendewasaan politik.....

Apa ya harus begini??


Suatu saat aku sedang menghadap dosen untuk konsultasi judul skripsi dikampus, nah disana ada beberapa orang mbak – mbak tingkatku. Kami ngobrol ngalor – ngidul, mulai dari basa - basi sampai pada bahasan politik. Mulanya seseorang angkat bicara seperti ini

Mbak A : “sekarang ini banyak bener caleg ya? ampe pusing liat pamflet n brosurnya... aku sih males ah milih nanti, ngapain coba kertas PEMILU segede’ itu trus belum lagi nguantrinya?? Enak gua dirumah tidur.. lagian gua juga g tau mekanismenya gimana...

Mbak B :” iya gua juga males, kebanyakan mereka, caleg itu kalau udah jadi pasti lupa ama kita yang dia fikirin tuh gimana caranya dapet balikin duitnya buat jadi caleg, boro –boro dah mau mikirin kita”.

Saya : ”jadi mba g milih dunk? Kasian si mba? 1 suara tu sangat berarti lho mba’ buat kita kedepannya nanti... trus menurut mbak C gimana?...”

Mbak C :” gua aja kagak punya KTP wan,,,, bla...bla...” (maaf lupa) intinya dia juga males milih.

Saya :”trus g diurus mbak? Berarti bukan WNI yang baik dunk?” kataku sambil mencari harap..


Itulah sekelumit kisahku, ini mahasiswa lho. Bahkan mba C ini sama jawabannya ama dosenku. Sebenarnya aku berfikir ini dia target sasaran DS ku tapi melihat kenyataannya mau diomongin seperti apa juga beliau – beliau itu nampaknya tetap g peduli. Menurut mereka si alah Cuma pemilihan legislatif ini, nantilah kalau presiden barusan kiti milih. Setelah saya sering ikuti berita terkini, dialog – dialog politik ternyata apa yang difikirkan mereka itu salah kedua- duanya yang namanya pemilihan umum itu sama – sama penting untuk masa depan bangsa. Kalau bahas tentang koalisi untuk menentukan siapa pres dan capres nanti jawabannya lihat hasil pemilu legislatif. Memang saya kurang pandai dalam hal ini tapi setidaknya saya bisalah meraba – raba seperti apa si mayarakat demokrasi itu? Seperti apa si masyarakat pemilih ayang baik itu? Dan seperti apasih partai yang mendekati ideal agar pas untuk dipilih minimal g juauh banget – banget lah dari ideal yang kufikirkan.... jawabannya ada di Partai Keren Sekali, Pasti Kporuptor Sebel, Partai Kita Semua. Ya PKS lah....


the last my statement, aw akhiru kalamiy..


Siapapun orangnya kalau kepribadiannya sudah terbina, hingga menghujam dalam hatinya untuk selalu bertingkah laku sesuai dengan koridor syar’i, pastilah ia takut untuk keluar dari relnya. Dan rel itu harus menuju ke Yang Satu. Hanya ada dua rel menuju jalan itu yaitu Al – Qur’an dan Assunah.wallahualam bisshowab.

BELAJAR MANAJEMEN RT

MANAJEMEN RUMAH TANGGA?? Bener g ya…

Tulisan ini khusus aku buat untuk sharing, bukan untuk berkeluh kesah menjalani Taqdir yang diberikan Allah kepada kita, tetapi untuk mensyukuri dengan cara menata kembali hidup menjadi lebih baik. Semoga dapat dipetik hikmahnya. Kalau dosenku bilang tujuan manajemen pertanian adalah better farming, better business and better living. Ya g jauh beda lah ama majemen rumah tangga…

Jadi bagi siapa saja yang memiliki masukan brdasarkan pengalaman atau pernah membaca buku atau referensi lainnya bisa kirim commentnya OC!…


Aku punya masalah dalam mengatur rumah, tetapi belum bisa disebut rumah tangga tidak ada keluarga inti didalamnya karena aku belum mempunyai suami apalagi disebut extended family. Didalamnya hanya ada aku dan adik laki – lakiku yang super dingin, jadi aku bingung menyebutnya apa. Aku tinggal dirumah singgah orang tua yang lebih dari cukup bagi kami berdua. Orang tua tinggal jauh dari rumah singgah tepatnya kita berbeda kabupaten. Sesekali ibu dan bapak menjenguk kerumah tapi setiap kali menjenguk, pasti emosi ibu meledak - ledak melihat rumah yang dititipkan ini keadaannya sungguh tidak layak disebut rumah sorang gadis. Sebenarnya aku malu mau menceritakannya tapi aku butuh solusinya.


Jelasnya seperti ini. Aku seorang mahasiswi yang sering pergi pagi pulang sore hari, bahkan kadang sampai malam hari ada saja sesuatu yang aku kerjakan diluar sana. Ibu si sering bilang ”masa’ ndak ada hari libur si mbak sehari aja dirumah, ngurus rumah? Rumah kayak kapal pecah!” pernah juga suatu kali ibu bilang, “orang tuanya datang aja dicuekin, coba?!”… wuih mungkin sakit nian hati ibuku sampai bilang sedemikian. masyaAllah, Astaghfirullah…. Berdosa sekali aku ini terhadap beliau. Sesungguhnya aku tidak pernah terbersit dihati ini niat untuk seperti itu namun hasil yang tampak mungkin tertangkap demikian. Dampak dari itu semua aku sering setress kalau sudah ada masalah sedikit, entah itu dikeluarga ataupun dikampus. Imaniy yazid wa yankus (imanku bertambah dan berkurang) bahkan sering futur, tapi aku tetap berharap dan berusaha agar iman ini selalu istiqomah bertengger dihatiku.


Aku berusaha sebisaku, pekerjaan ibu rumah tangga yang tidak seberapa dibandingkan dengan ibu rumah tangga asli itu aku lakukan dengan berganti ganti metode. Tetapi tetap saja ada kejenuhan dan kelelahan yang berefek kepada rasa malas untuk melanjutkannya. Tiap pagi aku harus masak, nyapu dan cuci piring, seringnya aku lakukan satu hal saja dalam 1 pagi hari. soalnya g keburu.. ada si solusinya bangun lebih pagi tapi ya biasanya kalau ba’da subuh sampai pagi aku lebih baik dikamar baca – baca, mengerjakan tugas kuliah, ngetik, atau babu’(tidur) lagi (dasar syetan sukanya godain manusia). Soalnya kalau malam sudah kecapean, g sempet deh baca atau yang lainnya, tapi kalau nonton tv aku sempet – sempetin, refreshing (dalihku). Mungkin itu ya yang buat aku kacau. Istighfar yang banyak ukhtiy…

Kalau tiap sore pekerjaan yang aku kerjakan nyapu, cuci piring, ama masak buat malem hari. Nah ini,,, jadi waktu untuk nyetrika, nyiram bunga, ngepel, bersihin jendela sampe – sampe nyuci baju yang urgen aja aku kesampingkan. Kalau nyuci seminggu sekali (dasar pemalas) untungnya aku punya banyak pakaian ganti yang lain, karena ibuku rajin membelikannya untukku. Selain nyuci yang aku sebutin tadi g pernah aku lakukan. Paling – paling nanti ibu yang nyabet semua kerjaan itu. Suatu saat ortuku datang menjenguk, aku tidak ada dirumah bapakku bertanya seperti ini, “dimana posisi, pembantu udah dateng ni?...bla,bla,bla,,,,,” klu bapak ku udah ngomong begitu rasanya aku nelangsa banget, remuk semua tulangku aliran darah terasa berhenti and airmata gak terasa pada berjatuhan. Ya Allah Rabbi ampuni hamba…


Belum lagi nyuci motor, ngecek oli atau ngecek baut – bautnya kebengkel bener – bener g sempet, kadang sempet tapi lupa. Ya aku belum cerita ya entah kenapa aku susah untuk mengingat – ingat sesuatu jadi catatanlah yang bisa membantuku, tapi kadang catatan – catatan itu tidak juga aku buat itulah salah satu kekuranganku yang sangat aku benci. Ada lagi tugas ku yang lain Bayar tagihan listrik n cicilan rumah setiap bulannya tapi sekarang aku dah gak disuruh bayar cicilan rumah lagi si, mungkin sudah dilunasin sama bapak kali ya..


Oya masalah keuangan Rumah Tangga ku, semuanya diberikan ortu ku dalam satu waktu untuk 1-2 bulan, jadi aku perlu ketrampilan mengatur kas RT. Pokoknya aku harus bisa mengatur uang –uang itu untuk semua kebutuhan hidup aku dan adikku itu dalam satu bulan. Tapi yang sering terjadi uang itu aku pinjamkan ke teman – temanku karena mereka lebih membutuhkan sepertinya dari pada aku. Ini juga berdampak kepada Laporan Pertanggung Jawabanku (LPJ) kepada orang tua yaitu sering minus. Hal ini dikarenakan mereka (yang meminjam) terkadang belum bisa membayarnya ketika aku menghadapi waktu LPJ bahkan ada yang bener – bener g bisa bayar, ada juga yang luput oleh ku. Adikku sering bilang ”modal kepercayaan itu g cukup mba’? hasilnya apa?!..” wuih adik ku yang jarang ngomong meski serumah aja ikut angkat bicara,,, PUSIIING.


Adikku udah jarang makan masakanku, waktu aku tanya kenapa, bosen! katanya aduh mau pingsan rasanya. Klu adikku g makan masakanku trus dia makan apa, nti dia sakit gimana? Akhirnya aku punya ide aku kasih aja uang pengganti sarapan selain uang jajan, tapi ya tetep aja aku g tega kalau ngeliat dia berangkat sekolah belum sarapan. Akhirnya aku coba masak yang lain, mungkin ia suka dan mau memakannya. Singkat kata, akhirnya terjadi juga apa yang aku khawatirkan. Aku masuk Rumah Sakit harus diopname 4 hari karena suatu penyakit yang g bakal bisa sembuh. Biasa, penyakit yang sering menjangkiti orang yang jarang makan n kecapean berlebih g ngukur kemampuan sampe mana. Dalam waktu 2 minggu aku udah pulih. Aku kembali ke aktifitasku seperti biasa, tapi kali ini aku cenderung lebih banyak berwaktu luang. Aku kembali kerumah singgah untuk kuliah dan kembali mengurus adikku yang ganteng itu.


Adikku bertambah kurus mungkin karena selama aku sakit ia g pernah makan kali ya juga g ada yang ngurus, akhirnya ia jatuh sakit juga. Aku panik tapi aku ga mau menyusahkan Ortuku dengan berita ini. Aku berusaha merawatnya dirumah. Duh kasian banget akhirnya terbengkalailah judul skripsiku dengan ini semua. Setelah berobat ia dinyatakan sakit ISPA entah penyakit apa itu, nanti aku cari tahu pokoknya. Dia berangkat berobat sendiri tanpa menungguku jadi aku g tahu. Memang juga wataknya sangat pendiam, g pernah mau ngomong. Intinya kalau g ditanya duluan suaranya g keluar ”muahal”.


Singkat cerita, adikku sudah sembuh kondisi sudah normal tapi yang belum normal RUH ku belum kembali... bukan berarti aku sudah kembali ke hadapanNya ya,,,, tapi Ruh ibadah dan istiqomah itu belum kembali kepelukanku.. semoga dengan menulis ini aku bisa dapatkan kembali ruh itu. Dengan cara ini aku mencari sedikit keringanan beban.. semoga Allah mengampuniku..

Kalaulah anda memiliki solusinya, tolong coment aja g usah ragu.. jazakumullah khairu jaza.

Jumat, 13 Maret 2009

Cerita KKN


Tanggal 12 maret 2009
Ini merupakan tulisan yang sengaja aku buat sebagai bahan renungan, dan dokumentasi peristiwa yang tak akan terlupa.

Tanggal 31 juni kalau tidak salah, saya dan teman – teman akan melaksanakan tugas mulia…ehm..ehm.. tepatnya tugas Kuliah Kerja Nyata yang merupakan matakuliah wajib yang harus kami ambil. Waktu itu KKN masih menjadi perhelatan hebat di kalangan para pejabat dan dosen universitas. Dengan tangguhnya Pembimbing kami mengangkat Kuliah Kerja Nyata ini sebagai mata kuliah yang sederajat dengan Praktek Umum, Subhanallah usaha guruku ini. Beliau termasuk salah satu wanita hebat dan yang aku kagumi, semoga Allah merahmatimu guruku. Namun kali ini kita tidak membahas masalah ini karena saya juga kurang mengerti atau kurang begitu faham, namun saya lihat semangat dan optimis yang membara dimata dan hati beliau. Semangat itu yang membuatku kagum, meski lelah, payah, sukar, dijalani nya dengan ikhlas dan ringan seolah tiada beban berat dipundaknya. Hidupnya mengalir begitu saja tapi dengan pertimbangan dan persiapan yang cuklup matang. Sudah ya.. cerita tentang beliau, akan banyak yang saya ceritakan kalau dilanjutkan saya takut salah menceritakan orang lain tanpa disertai cerita dan data – data lengkap dari sumber yang terpercaya. Semoga Allah mengampuniku.

Cerita Kuliah Kerja Nyatanya seperti ini kira - kira ...(versi Silvia An-nahl)

Masa Praktik Umum sebenarnya hanya 40 hari waktu kerja aktif selebihnya sudah bukan syarat kuliah, beda dengan KKN PPM (Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat) kami berada di tengah – tengah masyarakat desa selama kurang lebih 60 hari itu juga disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi disana. Mulanya ada yang ragu dan berkata ”apa saya betah ya?....”
Yah begitulah mahasiswa yang biasa hidup ditengah – tengah kesenangan bersama kawan alias ngekos dan hidup ngintil bersama Ortu, belum tahu cara bagaimana bersosialisasi dengan masyarakat lain yang jauh berbeda kondisinya dengan kita. Mulai dari pendidikan jelas sangat bervariatif, umur apalagi?.., bahasa, logat, budaya... semua jauh berbeda.. apalagi kalau ngomongin masalah partai dan golongan duh – duh Gusti Robbi, sungguh nikmatmu yang Engkau beri sangat beragam.. inilah nikmat ber bhineka tunggal ika.

Ada banyak cerita yang kutemukan disana. Ketika pertama kali menginjakkan kaki di desa Sukorahayu (desa yang aku tinggali letaknya ada di ujung Lampung Timur, dekat dengan hutan suaka Way Kambas) kami di sambut oleh pak lurah dan bu lurah beserta anaknya, kami pun berakraban. Selanjutnya.... tentu kalian tahu,, apa coba??
Yup benar, kami cari tempat tinggal. Setelah berdiskusi bersama akhirnya kami putuskan di desa Sukorahayu ini kami di bagi menjadi 2 rumah. Rumah yang pertama adalah rumahku.. eh salah.. rumah ibu Kukun Kunaenah maksudnya.
Beliau seorang janda yang memiliki 5 orang anak 4 orang anak perempuan dan 1 orang anak laki – laki. Lumayan bujang kecil he..he..he.. keempat anak perempuannya sudah berkeluarga dan ikut para suami mereka. Jadi tinggallah ibu dan anak bungsunya yang ada dirumah tersebut. Saya tinggal bersama dua partnerku yang saya sayangi dan hormati yaitu Kak koko alias Handoko dan Wayane alias wayan teman sekamarku . Dan rumah kedua adalah.......PUSKESMAS.

Ah.. itu si keputusan mereka yang ingin tinggal disana yaitu Tim Rossela dan Tim ikan air tawar yang terdiri dari 3 orang wanita dan 2orang pria. Sedih sebenarnya melihat mereka tinggal di puskesmas, diruang pasien lagi prianya. Kagumnya saya dengan mereka yaitu mereka enjoy saja meski mereka tinggal disana apalagi ketika malam tiba, banyak binatang yang menghampiri rumah mereka, mulai dari serangga hingga gajah. Mereka tetap tabah..he..he..he..
Subahanallah ceritaku berlebihan ya.. tapi kurasa tidak. Sesungguhnya yang nyata – nyata selalu menghantui mereka adalah rombongan anjing liar dan kawanan kepik atau serangga yang sering menemani tidur mereka. Kalau gajah pernah si muncul keluar dari hutan, namun ketika itu kami yaitu para tim KKN PPM sedang melaksanakan evaluasi dan rapat rutin dirumahku.. eh salah rumah bu kukun. Yang diundang datang nonton ya Cuma kakak serumahku yaitu k koko dan 1 anggota tim rosella yaitu si de-dew alias dewi anak perantau dari Medan. Itu juga ga sengaja kok awalnya.

Huh rupanya masih banyak sekali cerita yang ingin saya ceritakan, itu hanya sebagian kueeeeeee.....ciiiiiiiiiiii....l dari cerita kami, bahkan ceritanya pun belum dimulai lho..

Foto diatas itu adalah foto waktu kita transect cari potensi desa, tapi para prianya sering mlesetin jadi cari Bunga Desa padahal sampe pulangpun si bunga desa tidak menampakkan dirinya, mungkin mereka bersembunyi karena malu dibalik awan nan tebal sehingga luput dari pandangan,,^_^

To be continued.....

Selasa, 24 Februari 2009


Dapatkan Mesej Bergambar di Sini

Teman oh Teman

KARENAMU TEMAN..

Aku benci dia..
Aku sayang dia…
Teman yang selalu bisa membuatku tertawa kemudian menangis, mengajak ku untuk curahkan segala isi hatinya, teman yang bisa membuatku sangat bermanfaat..
Teman yang selalu setia dikala ku duka dan suka dan selalu menerimaku apa adanya,,,

Teman kini kau telah miliki masa depanmu…
Tak kau ingat keberadaan ku saat kau putuskan jalan hidupmu itu..
Kau lupakan aku saat itu…
Betapa kehilangannya aku..
Betapa sedihnya aku, betapa tak kau hiraukan aku lagi…

Teman 3 ½ tahun kita berpisah..
Bagiku itu cukup lama..
Untuk sebuah keakraban yang telah kita jalin bersama
Aku rasakan engkau ibuku, saudaraku, dan guruku…

Kini kau datang lagi dengan wajah tanpa berdosa yang telah meninggalkanku…
Dengan semua wajah polos itu aku tak tahan untuk teteskan airmata haru, airmata cinta, airmata rindu…
Teman jikalau masa itu dapat kembali..
Masa - masa menangisi kebodohan diri, kehinaan diri bersama – sama…
Bersama kita berbenah diri.. mencari ilmu, berkompetisi dan segala hal yang biasa kita lakukan ketika itu….


Kini kau telah bertiga..
Engkau, suamimu dan buah hatimu…
Doaku akan selalu hadir dalam langkahmu say…

Khusus doaku untuk mu…

Kepada:
Seorang teman yang tak terlupakan…
Sebut saja inisialnya HN
“Semoga Allah merahmatimu dan menjagamu dimanapun kau berada”

Sabtu, 21 Februari 2009

apa ya



Get ISLAMIC-Graphics

Senin, 02 Februari 2009

My Islam Nations


Dapatkan Mesej Bergambar di Sini


BIROHMAH sedang adakan BEGAWI lho...
kegiatannya salah satu tujuannya untuk munashoroh palestine..
teman - teman ku, saudaraku doakan ya acara ini berjalan lancar, dengan izin dan Ridlonya.. start:11-15 Febuary. dateng ya..
ada Diskusi Publik, Bazar Expo, Orasi Kepemudaan, Konser amal dll... seru insya Allah.

UKHUWAH ITU INDAH


Dapatkan Mesej Bergambar di Sini


SELAMAT BERKUNJUNG SAUDARA QU...

Jumat, 30 Januari 2009

Mengapa Tekhnologi informasi itu penting bagi Penyuluh pertanian???


(Oleh : Wana Silvia Sari)

Diambil dari beberapa sumber

Mari kita mulai dari cerita nyata berikut ini....

Sekitar sepuluh tahun lalu, telepon seluler (ponsel) masih jadi barang langka. Dia menjadi sesuatu yang identik sekali dengan kemewahan. Saat itu, melihat orang bawa ponsel seperti melihat orang dengan status sosial ekonomi yang sangat tinggi. Padahal sebenarnya juga belum tentu begitu.

Kini ponsel sudah serasa kacang. Nyaris tiada orang yang tak bisa membelinya. Pemulung, pedagang asongan, penjual bunga di pasar. Semuanya sudah bawa ponsel. Kadang memang berguna untuk pekerjaan. Namun tak sedikit pula yang membawanya hanya untuk sekadar bergaya.

Saking banyaknya fungsi pada ponsel, kini lebih banyak orang bisa membeli daripada bisa menggunakannya dengan baik. Aneh..

Ternyata penggunaan teknologi informasi ini bisa sangat mendukung usaha pertanian, baik produksi maupun perdagangan komoditas pertanian.

Contohnya Kelompok Tani Muda Mandiri di Desa Pancasari, Kabupaten Buleleng, Bali. Anak-anak muda di sini bisa sukses bertani ya karena internet. Mereka mendapat bantuan komputer dan internet dari Microsoft. Lalu, teknologi itu dipakai untuk mencari referensi tentang praktik pertanian organik. Mereka pun berubah dari semula praktik pertanian dengan asupan bahan kimia tinggi ke pertanian organik.

Hasilnya, produk pertanian mereka berlimpah dan lebih sehat. Karena organik, harganya pun lebih mahal. Produk mereka seperti tomat, paprika, dan sawi kini dijual ke perusahaan jasa catering untuk penerbangan di Bali. Berkat internet, omzet pendapatan mereka kini bisa sampai puluhan juta per bulan.

Ini bukan hal yang mustahil untuk diterapkan di tempat lain. Kalau komputer dan koneksi internet masih mahal, ponsel mungkin bisa jadi jawaban. Soalnya, ponsel toh sekarang bisa juga untuk mengakses internet. Harganya juga relatif terjangkau. Jadi, petani kok rasanya juga tidak terlalu susah menggunakan teknologi hasil perkawinan sah antara ponsel sama intenet ini. Dengan mengakses internet lewat ponsel, petani bisa belajar dari pengalaman petani di tempat lain untuk meningkatkan produksi pertanian.

Desa Lalanglinggah, Kecamatan Selemadeg Barat, Kabupaten Tabanan. Sekitar 4000 petani kakao di kawasan ini kini lebih bisa menentukan harga pasar produknya karena mereka punya informasi harga di pasar New York.

Harga tersebut mereka dapatkan dari PT Big Tree Farm, perusahaan yang mengadvokasi pemasaran produk mereka, yang mendapatkan harga itu lewat internet. Oleh PT Big Tree Farm harga itu kemudian disebarkan ke kelian (ketua) kelompok petani melalui layanan short message service (SMS). Jadilah SMS ini berantai ke petani-petani lain.

Adanya harga dari pasar New York itu membuat petani setempat lebih mempunyai posisi tawar ketika mereka menjual produk pertaniannya.

Hal sama juga dilakukan petani di Sulawesi yang dibantu International Finance Corporation (IFC), divisi sektor swasta World Bank. Bedanya, kalau di Tabanan Bali SMS itu masih satu arah, maka di Sulawesi sudah dua arah. Petani di Sulawesi juga bisa bertanya berapa harga kakao di pasar dunia saat itu juga.

Nah dari contoh contoh diatas....

Telah jelas Teknologi Informasi sangat penting, disini mungkin kalian akan bertanya “ trus apa guna penyuluh, toh petani sudah bisa cari info sendiri?...”

Jawabannya:

Apapun teknologi yang diperlukan kini cukup tersedia dan mudah diakses
melalui internet, keuntungannya akses bisa dilakukan
kapan saja dan dari manapun tanpa kendala ruang dan waktu.

Tetapi siapkah sumberdaya yang ada untuk memanfaatkan semua ini ? Hampir dipastikan bahwa
ketidaksiapan itu akan mencapai angka persentase yang sangat tinggi. Meski
sebagian orang berpendapat bahwa di setiap instansi lingkup pertanian terlebih
dahulu perlu dilengkapi perangkat komputer dan sarana penghubung lainnya untuk
akses internet, namun setidaknya keberadaan warnet telah cukup tersebar di
banyak kabupaten, sehingga tak cukup alasan untuk tidak menguasai pengetahuan
tentang dunia maya ini.

Mayoritas petani adalah kalangan ekonomi menengah ke bawah yang untuk makan sehari – hari saja susah apalagi menyempatkan diri “nongkrong”

Di warnet buat browsing informasi yang ia inginkan dan butuhkan, belum lagi petani masih ada saja yang buta aksara. Inilah penyakit negara selefel Indonesia (emang masih ada ya yang selefel ama negara kita...) masyarakatnya masih belum terbangun untuk mengutamakan pendidikan. Mata telinga dan hatinya tertutup dengan kesulitan – kesulitan dunia sementara yang ia rasakan bahwasannya ia yang paling “ter-” Tersusah, termelarat, termiskin, terhebat, terlayak untuk dibantu... masyaAllah. Disinilah fungsi penyuluh sebagai Fasilitator, Pendamping dan mediator, dll. Yaitu ditekankan pada membantu masyarakat tani untuk lebih memahami kata “Kemandirian”.

Bagaimana mungkin kita dapat mengimplementasikan teknologi informasi dalam bidang pertanian bila para petani tidak diberikan pembelajaran melalui workshop mengenai teknologi informasi. Walaupun hal itu bukan hal yang mudah karena hal ini menyangkut banyak faktor dan salah satunya rendahnya pendidikan petani kita. Hal yang perlu dilakukan memberikan pemahaman tentang pentingnya teknologi informasi sebagai salah satu cara untuk meningkatkan taraf kesejahteraan para petani kita. Sikap minimal yang diharapkan adalah tidak melakukan penolakan terhadap teknologi informasi. Pemahaman seperti itu harus dilakukan secara bertahap dimana mereka betul-betul merasakan manfaat dari teknologi ini. Termasuk perhatian yang besar dari pemerintah sebagai itikad baik untuk berusaha memajukan sektor pertanian Indonesia. Ini dia salah satu fungsi dari penyuluh pertanian lagi...

INGATTT!!! HANYA SALAH SATU, SALAH DUA, SALAH TIGANYA HINGGA...~~~... ITU MASIH ADA.

Hidup Pertanian Indonesia!!!

Senin, 22 Desember 2008

PertolonganMu

Berjalan diatas rel kehidupan
Takkan membuat aku takut karena kecelakaan
Jikalau Ada musibah,
itu dikarenakan lalai tak ku ikuti rambu- rambuNya


Aku percaya hari esok yang lebih baik ada disana
Dengan ilmu dan amal akan ku dayung samudera ini
Hingga ujung waktu raga kan terpisah dengan jiwa


Semangat!…
Semangat!..
Semangat!...
Aq pasti bisa lampaui gunung es yang mencair itu


Allah Bantu hamba yang hina ini
Allah Bantu Hamba yang lemah ini
Ya Rabb, jika tanpaMu tiada daya dan upaya
Ya Rabb, jika tanpa kasih sayangMu tak kurasakan nikmat hidup pagi ini
Rabb jangan tinggalkan aku………



Sabarkan, teguhkan, dan menangkan kami Rabb…
Yang jiwa – jiwa kami ada dalam genggamanMu..
Allahu Akbar!!!
Allahu Akbar!!!
Allahu Akbar!!!

SAMUDERA HIKMAH



Dengan menyebut nama Allah Yang Maha pengasih Lagi Maha Penyayang.



Setahun yang lalu aku masih berada di semester 5 kini aku telah ada pada pertengahan semester 7. Tentunya hari berganti hari sudah tak nyenyak lagi aku hidup di kampus UNILA sebagai mahasiswa. Aku ingin cepat lulus dan membantu ayah mencari nafkah untuk keluarga, maklum aku anak pertama. Rasanya ku ingin segera membalas budi Ayah bunda, meski takkan mungkin terbayarkan.

Memang ku akui aku dari keluarga yang berkecukupan tapi tak banyak yang tahu itu hanyalah semu semata. Allah yang menitipkannya kepada orang tuaku. Tapi apa hendak dikata, aku dan orang tua punya pemahaman berbeda dengan ini. Cukup Tuhan Allah Rabb Pencipta alam semesta saja yang tahu, semoga tak berkelanjutan dan menjadikan masalah yang lebih besar lagi. Hikmahnya adalah hanya Allah sajalah yang maha berkehendak memberikan hidayah kepada mereka yang Allah pilih saja, dan yang tetap aku ingat hanya Dia yang selalu memberiku kasih sayang terindah dan teramat indah.
Tiga tahun setengah sudah hampir aku jalani, menapaki selangkah demi selangkah masa depan dan perjalanan hidup yang panjang guna mencari arti sebuah kehidupan dan kebenaran. Sosok idealis mahasiswa pun sedang menggelanyuti fikiran ku saat ini. Masalah demi masalah aku alami, dengan berbagai penyikapan dari diri seorang wana. Memang harapanku dari penyikapan masalah yang selalu berbeda – beda setiap saat dapat menjadikan ku lebih bertambah dewasa dan cerdas secara emosional, namun itu perlu sebuah proses dari tahap ke tahap yang memerlukan energi dan kesabaran yang cukup banyak. Alhamdulillah ukhuwah islamiyah meminjamkan bahkan memberikan aku stok energi dan sabar yang berkelimpahan sehingganya, ku dapat lewati itu dengan ikhlas dan iman.

Syukur ya Allah atas segala nikmat yang selalu Engkau beri dari hari ke hari, tanpa kau perhitungkan betapa ingkarnya hambaMu terhapap nikmatMu setiap harinya.

Kamis, 11 Desember 2008

kisah islam

ABU QILABAH (Ayyub Zaman Sekarang)
jumat, 12 desember 2008

Abdullah bin Muhammad berkata, "Suatu hari aku berjalan-jalan ke pantai dengan dikawal gerobak Mesir. Setelah aku sampai ke ujung pantai ternyata aku tiba di Bathihah.

Di pantai ini ada sebuah kemah, dihuni seorang lelaki yang buntung kedua tangan dan kakinya, sementara pendengaran dan penglihatannya lemah. Tidak ada satu anggota tubuh pun yang berfungsi selain lisan.

Dengan lisan itu ia memanjatkan doa, 'Ya Allah berikanlah kepadaku kemampuan untuk senantiasa memujiMu. Dengannya aku dapat memuaskan diriku dalam mensyukuri nikmat yang Engkau limpahkan kepadaku dan Engkau benar-benar telah memuliakan (melebihkan) aku dari segenap makhlukMu'."

Abdullah berkata, "Demi Allah, orang ini harus aku dekati. Akan aku tanyakan mengapa ia mengucapkan doa seperti itu? Apakah dia benar-benar mengerti perkataan yang ia ucapkan ataukah sekedar ilham yang diilhamkan kepadanya?"

Aku lantas mendatangi laki-laki itu, aku ucapkan salam kepadanya, dan aku katakan bahwa aku mendengar perkataan yang diucapankan tadi, "Ya Allah…" aku bertanya, "Kenikmatan apakah yang telah dikaruniakan Allah kepadamu? Dan kemuliaan seperti apakah yang telah dianugerahkan sehingga engkau bersyukur sedemikian itu?"

Lelaki itu menjawab, "Apakah engkau tidak melihat apa yang telah Allah perbuat kepadaku? Demi Allah, sekiranya Allah mengirim api dari atas langit untuk membakar tubuhku, memerintahkan gunung-gunung untuk menghancurkan aku, berkenan menyuruh lautan untuk menenggelamkan aku dan bumi mene-lan aku, maka sungguh aku tetap akan bersyukur kepada Allah atas lisan yang telah dikaruniakan kepadaku.

Tetapi wahai hamba Allah, engkau telah datang kepadaku dan aku butuh bantuanmu. Kamu sendiri sudah tahu bagaimanakah kondisi tubuhku, aku sendiri tidak mampu berbuat untuk menolong atau menciderai diriku. Sebelumnya aku ditemani anak laki-lakiku, dia selalu datang kepadaku pada waktu-waktu shalat. Dia lah yang mewudhuiku. Ketika aku lapar dan haus dia yang menyuapi dan memberi minum kepadaku. Sudah tiga hari ini aku kehilangan dia, kalau engkau berkenan carilah ia. Semoga Allah memberi rahmat kepadamu."

Aku berkata, "Demi Allah, tidak ada perjalanan yang lebih agung dan mendapat pahala besar di sisi Allah selain perjalanan demi membantu sesama saudara seperti engkau."

Maka aku pun mulai berjalan untuk mencari anaknya yang telah beberapa hari hilang. Belum jauh aku berjalan, tiba-tiba aku sampai di sebuah timbunan pasir, di situ aku menemukan seorang anak yang telah diterkam dan dimakan binatang buas. Aku ucapkan, "Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun." Aku bergumam, "Apa yang harus aku katakan kepada lelaki tua renta itu?"

Dalam perjalanan pulang menuju kemah itu aku teringat dengan kisah Nabi Ayyub RA. Setelah aku tiba di kemah lelaki itu, aku ucapkan salam kepadanya, ia pun menjawab salamku.

Dia bertanya, "Bukankah engkau sahabatku?"
Aku jawab, "Ya."

Dia bertanya, "Apa yang telah engkau lakukan untuk meme-nuhi kebutuhanku?"
Aku balik bertanya, "Siapakah yang lebih mulia di sisi Allah, engkau atau Nabi Ayyub?"
Dia menjawab, "Pasti Nabi Ayyub."

Aku bertanya, "Apakah engkau tahu apa yang telah diperbuat Allah kepadanya? Bukankah ia telah diuji dengan harta, keluarga dan anak-anaknya?"
Dia menjawab, "Benar."

Aku bertanya, "Bagaimana dia menghadapi kenyataan itu?"
Dia menjawab, "Dia hadapi penuh dengan kesabaran, senantiasa bersyukur dan bertahmid."

Aku bertanya, "Namun, bukankah kerabatnya dan orang-orang yang mencintainya tidak rela menerima musibah itu?"
Dia menjawab, "Ya."

Aku bertanya, "Sementara itu, bagaimana Ayyub menyikapi semua itu?"
Dia menjawab, "Dia hadapi penuh dengan kesabaran, senantiasa bersyukur dan bertahmid."

Aku bertanya, "Tetapi bukankah ia kemudian menjadi ton-tonan bagi orang-orang yang berjalan, apakah engkau tahu?"
Dia menjawab, "Iya."

Aku bertanya, "Bagaimana dia mensikapi semua ini?"
Dia menjawab, "Dia hadapi penuh dengan kesabaran, senan-tiasa bersyukur dan bertahmid. Sekarang, persingkatlah pembi-caraanmu!, semoga Allah mencurahkan rahmat kepadamu."

Aku berkata, "Wahai kawan, anakmu, yang aku engkau suruh untuk mencarinya, sudah aku temukan berada di antara timbunan pasir. Diterkam dan dimakan binatang buas, semoga Allah mem-berimu pahala yang besar dan melimpahkan kesabaran."

Laki-laki yang ditimpa musibah itu mengucapkan, "Alhamdulillah, segala puji milik Allah. Dzat yang tidak menciptakan dari garis keturunanku seorang hamba pun yang bermaksiat kepadaNya sehingga disiksa dalam api Neraka." Kemudian dia mengucapkan, "Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun." Ia menangis tersedu-sedu, lalu menghembuskan nafas terakhir.

Seketika itu aku pun mengucapkan Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun. Betapa besar musibah yang menimpaku.

Mayat lelaki ini kalau aku tinggalkan pastilah dimakan binatang buas. Tetapi kalau aku urus, aku tidak bisa berbuat banyak. Lalu aku kafani dia dengan kain sorbanku. Aku duduk di sisi kepalanya sambil menangis.

Tiba-tiba saja ada empat orang lelaki masuk ke kemah tanpa permisi, mereka bertanya, "Wahai hamba Allah, apa yang terjadi padamu? Bagaimana kabarmu?" Kemudian aku ceritakan kepada mereka tentang diriku dan lelaki itu. Mereka bertanya, "Bolehkah kami melihat wajahnya, siapa tahu kami kenal?!"

Aku membuka wajahnya, keempat orang itu memperhati-kan dengan seksama, kemudian menciumi mata dan tangannya, lalu berkata, "Benar, selama ini matanya tidak pernah dipergu-nakan untuk melihat hal-hal haram. Telah sekian lama anggota tubuhnya hanya digunakan untuk bersujud tatkala orang-orang terlelap tidur."

Aku bertanya, "Sebenarnya siapakah orang ini?"
Mereka menjawab, "Abu Qilabah al-Jarami, teman dekat Ibnu Abbas. Orang ini sangat mencintai Allah dan Nabi SAW."

Kemudian kami memandikan jenazahnya, mengkafani dengan pakaian yang ada, kami shalatkan dan kami kuburkan. Setelah selesai, orang-orang itu pulang begitu juga saya pulang ke markas.

Menjelang malam, aku rebahkan tubuhku untuk tidur. Tiba-tiba aku bermimpi seperti seseorang yang tidur lalu mimpi berada di salah satu taman Surga dikelilingi oleh dua bidadari di antara para bidadari Surga, mereka menyenandungkan, "Kesela-matan atasmu berkat kesabaranmu, maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu." (Ar Ra'd: 24).

Aku bertanya, "Bukankah kamu ini temanku?"
Dia menjawab, "Ya."

Aku bertanya, "Dari mana kamu peroleh kedudukan dan semua ini?"
Dia menjawab, "Sesungguhnya Allah memiliki beberapa tingkat/tempat yang sangat membahagiakan penghuninya yang tidak dapat dicapai kecuali melalui kesabaran ketika ditimpa musibah, dan bersyukur ketika dalam kenikmatan disertai rasa takut kepada Allah SWT dalam keadaan sepi maupun ramai."

(SUMBER: Lihat, Ats-Tsaqafat, Ibnu Hibban, 5/2)

Rabu, 10 Desember 2008

aku dan anggur


alhamdulilah aku bisa petik anggur sesukaku, tau atau enggak aku suka banget disana.
sebenernya banyak yang mau aku seritain teman. tapi aku masih tahap proses belajar, doakan semoga lanjutannya bisa aku posting

Kamis, 20 November 2008

dari mba imel,Bening Hati Comunity

Ta’aruf Vs Pacaran

June 9th, 2006 by ImeL

Satu kalimat pembuka yang susah, mau tanya aja, ” Sudah punya pacar belum?” [ lho..?!?!? ]. Pacaran, sudah perkara basi untuk dibahas. Tapi kenapa juga, masih banyak orang yang pacaran. Bahkan kuantitasnya makin lama makin menjadi. Dan lebih miris lagi virus ini menjangkiti mereka yang katanya udah “ngerti” agama. Hayo..?!?!?

Teringat, sebuah pertanyaan teman ROHIS SMA yang sedang futur waktu itu. lantaran ada ikhwan yang menembaknya, [ wuih ternyata mati beneran ]. Dia pernah bertanya, ” Mang kalo mau menikah tanpa pacaran, mang bisa ?” Belum sempat saya menjawabnya ia emberondong lagi dengan� pertanyaan yang lain ” Mang bisa kita menikah dengan orang yang ga jelas kepribadiannya?” ” Mang bisa kita langsung enjoy hidup dengan seseoarng yang kita kenal asal usulnya..?” ” Mang bisa…” Belum sempat aku menjawab, dia sudah ngeloyor pergi. Sebuah ekspresi yang sulit sekali aku melupakannya.[ Duw..]

Pacaran, kenapa dilarang?. Sudah ku katakan hal ini sudah basi untuk dibahas. Tapi ingatan itu masih terlalu jelas untuk tidak kutulis menjadi sebuah tulisan. sebuah tulisan yang tidak bermaksud untuk mendoktrin, tidak bermaksud untuk menggurui, bukan maksud hati ingin menyakiti, dan bukan maksud hati pula sok suci. Open ur eyes, open ur mind. Sungguh.. i love u coz Alloh semata, tulisan ini kutulis untukmu. Sungguh, karena aku sangat menyayangimu, kuberanikan lagi menulis ini untukmu. Sungguh, karena aku sangat menghormatimu kubiarkan lentik jari terus menari.

Teringat lagi, sebuah perjalanan makan malam keluarga bersama umi dan abi. Warung sate, langganan kami. Tiba-tiba datang seorang bapak-bapak datang menyapa, memberikan setuas senyum kecil menawannya. kami-pun tersenyum padanya. Ada perasaan laen yang kurasakan, entah apa itu, hawa yang lain. Tiba-tiba pula datang seorang perempuan berjilbab kecil memberikan senyum manisnya untuk kami, kami-pun tersenyum padanya. Sungguh suatu aib jika membuka aib keluarga, tapi insya Aloh ini bukan aib. Seperti layaknya keluarga yang lain, manisnya keindahan keluarga kurang berasa tanpa garam. Begitu juga sebuah miniatur kebahagian keluarga adakalanya juga terkoyak oleh sesuatu apapun itu, namanya juga kehidupan ada suka dan duka saling melengkapi. Ceritanya, sehabis makan malam itu abi dan umi bertengkar. Sebenarnya ga mau nguping, tapi terdengar sendiri pertengkaran itu, hanya karena kedua orang yang kami temui di Warung sate malam tadi.� Usut punya usut, ternyata kedua orang itu pada waktu mudanya pernah terlibat asmara dengan umi ataupun abi, katanya seh sempat pacaran. untung saja pertengkaran kecil tadi, cuman sebentar. Kalo lama-lama pasti saya udah nangis. [ hiks hiks ]

Dari sini saya berkesimpulan, mau ga mau hubungan 2 insan lain jenis, itu mampu menimbulkan kesan tersendiri. Entah itu nol koma berapa persen pasti ada kesan tersendiri, mungkin juga aku dengan kamu yang membaca tulisan ini pernah juga ada kesan. [ halah.. lha kok PD ]. So, boleh jadi kamu yang sekarang yang lagi pacaran, juga akan mempunyai kesan terhadap pacar kamu yang nantinya akan berefek ga baik pada keluarga yang kamu bina kelak.

Teringat lagi, akan sebuah cerita seorang temen yang suka ngajak curhat, ” Pacarku ga pernah bisa memberikan kebahagian kayak pacarku yang dulu.. ” ( sambil terisak-isak ) Saya harus ngomong apa coba, kalo diajak curhatan masalah beginian. Saya bilang nyeplos aja, ” Boleh jadi pacarmu berikutnya juga bilang hal yang sama seperti itu ” [ huu.. jahat banget seeh ]. saya juga ga nyadar juga, kata-kata sensitif itu akhirnya keluar juga, pada dasarnya saya benci pacaran, eh malah diajak curhatan beginian so hilang degh kesabarannya. Tapi ternyata ada ibrohnya juga, yups anda benar cewek tadi sekarang ga pacaran lagi [ Alhamdulillah tenan..]. Pacaran akan menimbulkan efek banding membandingkan.

Belum lagi kalo pacarannya ngenes, alias menyeramkan!. Dari sisi manapun. wanitanya selalu dirugikan. Yach, kalo cuman pegang-pegangan, kalo lebih dari itu lha sangat repot. Enak aja itu cowok, menikmati keindahanmu, sedang kamu ga diberikan imbalan apa-apa, paling-paling cuman rayuan, traktiran, dan barang pemberian, heran ya.. kok mau maunya keindahan diganti dengan barang yang kenikmatannya hanya beberapa detik saja. So, apa pendapatmu selanjutnya? masih mau pacaran?.

Terus kalo ga pacaran, gimana nikahnya?. Ya ta’ruf dong. Ta’aruf artinya perkenalan. Lalu berapa seseoarang memasuki tahap ta’aruf?. Sebenarnya ga ada dalil yang pas yang menerangkan dengan jelas. Tapi klo bisa ya secepatnya. Nah, yang ingin saya tekankan tuh disininya. Kadang memaknai ta’aruf dengan pacaran Islami. Jujur, saya sendiri sebenarnya paling sebel kalo nama sesuatu ditambah-tambahin dengan embel-embel Islami untuk melegalkan sesuatu yang semestinya tidak legal.

salah seorang teman pernah mengeluhkan, lha wong ta’arufnya sudah jalan selama 2 bulan eh kok ga jadi nikah seeh. Ya memang bukan jaminan, ketika ta’aruf langsung jadi nikah. Karena ada faktor x yang mungkin bercokol didalamnya. Trus ada teman lagi yang mengeluh, ” ihh ga syar’i banget seeh.. masak si ikhwan datang mulu ke kost..” yang lain nimpalin ” Eh gapapa no, khan mereka sudah ta’ruf 3 bulan lagi mau nikah ..”. Hah, jadi seperti ini potret remaja Islam kita. [ Sedih campur sebeel ]

Akhi wa ukhty yang namanya ta’aruf itu tuh bukan seperti pacaran Islami. Belum halal untuk dimiliki, walaupun sudah di khitbah. Khitbah ( peminangan ) itu aja sudah yang benar-benar mendekati fase-fase nikah aja masih belum halal untuk diperlakukan sebagai suami/istri. Egh ini malah-malah baru ta’aruf sudah seperti ini. ” Ya Muqollib Al qulub tsabiit, qulubananaa fii diniik! ” wahai yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hati ini selalu dalam agamaMu. Hati sesuatu yang tidak bisa ditebak, susah dimengerti, dan susah untuk dijaga. Seeiring berlangsungnya fase ta’aruf semoga hatimu selalu terjaga, masih terhijab olehNya, masih terhijab oleh takut akan siksaNya. Huallohu ‘alam saya nanti, tapi kalo sudah seperti kasus ini saya sangat benci. [ duw malah curhat..]

Saya sempet kaget, ada banyak metode berta’aruf dengan calon pasangan. Pernah saya berdiskusi dengan salah seoarng teman salafy [ entah salafy abu nida, atau abu isa, atau anu yahya]. Ta’aruf bisa dilakukan dengan 3 metode
1. Melihat muka dan telapak tangan. Ini hadis yang meriwayatkan ada lh0.. Telapak tangan yang bagus seorang wanita [ ini juga kata hadist neeh ..] yang runcing jarinya, dan� di pangkal kuku ada putih-putihnya. Semakin lebar putih-putih kukunya makin bagus, katanya seeh menandakan kesuburan wanita itu.
2. Melihat seluruh tubuhnya. Ya bukan calonnya yang melihat, tetapi menyuruh orang untuk melihatnya, apakah sesuai dengan keinginan atau tidak. Kalo tidak ya sudah dibatalkan, kalo sesuai ya lanjut. Tapi ada yang pernah bilang,� calonnya juga gpp. [ wah pas waktu diskusi gitu, saya langsung marah-marah..! huu dasar ikhwan..! Fisik banget seeh]
3. Memberikan biodata diskripsi diri. watak dan fisik tanpa foto. Gitu ..

Beda lagi klo teman dari tarbiyah PKS [ hehhe bukan maksud hati menonjolkan golongan-golongan] hanya biar nampak aja perbedaan metode taarufnya. Setiap kader yang sudah siap nikah diberikan proposal pernikahan, jangan salah proposal nikah ini berbeda formatnya dengan proposal lembaga untuk nyari sponsorship [ hehe ]. setelah proposal nikah tadi diisi, bisa liat form proposal nikah di http:/dudung.net waktu itu masih ada tulisannya. Nah proposal berisi biodata diri, foto dan kriteria calon yang diinginkan. Boleh diberikan kepada calonnya langsung [ klo udah punya calon dan calon udah siap nikah juga ] atau diserahkan ke murrobi untuk selanjutnya diproses. kalo udah beberapa proses ta’aruf, eh ternyata ga jadi melulu, maka kader tadi akan diikutkan dalam dauroh. namanya Dauroh SAMARA. Ada 3 tahap dauroh SAMARA, dari dauroh SAMARA 1-3.Selang diikutkannnya dauroh, ia akan terlibat proses ta’aruf terus. Ya namanya juga dauroh SAMARA materinya juga mengulas tentang keluarga abis degh. Metode ini juga pas ta’aruf nya ditemani orang lain, biar syetan ga muncul diantara keduanya. So pacaran, metode pra nikah yang kuno dan ga syar’i berdosa lagi.

Tapi bagaimana mungkin bisa menjaga hati kalo ta’arufnya aja lama banget. Yach gimn lagi ada alasan ini alasan itu yang ga bis aditolelir, kunci nya cuman satu pren, jaga intensitas ketemu. Ga usah sering telpon-telponan, ga usah sering sms-an, klo tinggal nunggu kenikmatan sebentar lagi, kenapa harus nyuri-nyuri, kenapa ga sabar, sedang rosul saja begitu sabarnya menunggu aisyah sejak dipinang pada usia 9 tahin� untuk menjadi istrinya, beliau juga manusia yang punya nafsu juga lho.. . Subhanalloh Rosululloh bisa, kenapa kita enggak. So benar-benar kita baru dalam kondisi istijrot, sedang diberi ujian kenikmatan maka janganlah lalai. Bahkan ada fenomena ngetek duluan, nembak dulu, nikahnya ntar pas abis lulus, duw lamanya, bisa tahan??. Bisa jamin kamu tidak mati dalam kondisi yang hati yang sakit karena ternodai?

” Sesungguhnya yang kutakutkan atas umatku adalah fitnah syahwat dan fitnah syubhat.. ” Rosululloh aja khawatir ke kita, kenapa tidak boleh aku khawatir terhadapmu.

Teringat lagi orang-rang kereen yang kukagumi, seoarng mbak kost ku dulu di AN-NISA. 3 hari sebelum hari H walimahan, ia mengumpulkan kami sambil makan bareng dia bialng kalo 3 hari lagi ia akan menikah, kita shock abis, kenapa ia ga cerita-cerita sama sekali ketika ia mengambil keputusan besar itu. Dan darinya kami tidak mendapati zina hati secuilpun, wuih kereen, bukanlah keren karena ia modis abis, bukanlah keren karena beliau cantik abis, tapi kereen yang bisa menjaga izzahnya sampai tak pacaran hingga pernikahan. Dan setelah hari H nya subhanalloh sekali ikhwan suaminya itu perfect banget keikhwanannya, sekufu degh. Sungguh alloh maha tahu, siapa yang terbaik untuk hambanya. Dan usut punya usut ikhwan tadi juga ga pernah tuh namanya pacaran, kereen tho. Semua pasti menginginkan yang masih benar-benar virgin hatinya, belum pernah menduakanNya, hingga akupun menginginkan orang yang menjadi pendampingku nanti adalah orang yang menjadikanku cinta pertamanya, belum pernah mencintai orang lain dan berpacaran dengan orang lain.. [ hehe .. just a dream ] Boleh jadi apa yang kita inginkan, tidak sama dengan apa yang kita dapatkan, semua Alloh-lah yang mengatur. Sekarang yang jadi kunci utamanya adalah perbaiki diri dulu, insya Alloh orang yang diberikan kepada kita adalah orang yang selalu memperbaiki diri, amien..!

” Sesungguhnya wanita yang baik untuk lelaki yang baik ”

saling memberi nasehat zaw, nasehati imel juga..