Bicara tentang wanita…
Hari ini adalah satu hari setelah hari kartini, yaitu hari memperingati sosok pahlawan emansipasi wanita.
Terkait emansipasi atau persamaan hak dari budak menjadi sederajat istilah kasarnya, namun jujur ana sendiri sebagai wanita sedikit agak bingung dengan pengertian emansipasi. Karena selama ini ana hidup dalam kebebasan yang luas, adapun tekanan – tekanan atau batasan – batasan yang terjadi itu dampak dari fitrah yang ana rasakan.
Berbicara tentang sejarah dan wanita, berapa banyak sejarah dunia melukis tinta emasnya untuk wanita??
Baca dibuku jendela annisa karya Yolli Hemdi (ikhwan) hal 151 paragraf3.
Ada beberapa factor wanita tidak terlukis dalam sejarah:
1. Sejarah hanyalah milik pria (patriarkhi).
2. Sejarah yang kita miliki sangat elit-is.
3. Criteria menyejarah yang kabur.
Yoli hemdi juga mengatakan :
Nurani perempuan jangan diskiti. Sebab dihati mereka terdapat jendela nurani. Ruang yang membuka kelapangan pikiran untuk berkaca tentang kehidupan.
Yess!!! Ana senang mendengarnya ternyata masih ada kaum ikhwan yang sadar tentang keberadaan sosok wanita dalam sebuah kehidupan yang sedang ia jalankan. Tapi ana harus juga melihat dari sisi lain agar lebih luas dan lebih bijak lagi melihat sosok wanita hari ini.
Wanita sering disebut –sebut juga oleh rasulullah sebagai berikut:
“tidakkah aku tinggalkan sesudah aku wafat fitnah yang lebih berbahaya atas laki – laki, dari pada wanita. Sesungguhnya fitnah pertama pada bani israil dulunya terdapat pada kaum wanita.”(kurang tau perawinya)
Didalam buku “Bujuk Rayu Wanita dan Upaya pencegahannya” karya Abdul Mun’im Qandil, di lukiskan bahwa banyak sekali fitnah yag ditimbulkan oleh wanita dan menurut ana itu sangat mengerikan, dan bahkan ana sebagai wanita baru merasa itu tidak pernah terfikir oleh ana hal seperti itu dapat menimbulkan banyak fitnah dan bahaya. Diantaranya dijelaskan:
• Wanita yang memegang jabatan dapat menimbulkan fitnah.
• Wanita yang suka meniru dapat menimbulkan fitnah.
• Wanita yang pandai ataupun buta aksara dapat menimbulkan fitnah.
• Pekerjaan wanita diluar rumah tangga dapat menimbulkan fitnah.
• Alat – alat yang sering digunakan wanita dapat menimbulkan fitnah.(Annur;31)
Terus ana harus melakukan apa jikalau semua dapat menjadi fitnah???.
Ini adalah pertanyaan ana yang muncul seketika itu.
Hari ini setelah ana menuliskannya ana baru sadar wanita memang berbahaya, tetapi wanita juga memiliki hak yang sama dalam menyembah Allah dan menjadi hamba yang diakui Oleh Rabbnya. Lagi- lagi ana masih merasa tidak begitu, banyak juga wanita yang masa kotornya lebih mendominasi alias waktu sucinya lebih sedikit dalam setiap bulannya untuk bisa beribadah seperti hari2 kaum pria kepada Rabb semesta Alam. Bahkan saudara – saudara ana banyak yang iri terhadap kaum pria mengapa mereka bisa sampai bengkak – bengkak kakinya, jidatnya dalam menyembah Allah, tetapi kaum kita jarang bahkan mendekati tidak ada yang sampai seperti itu..yah memang kaum hawa banyak protesnya, namun setelah ana fikir2 memang itu merupakan pewujudan kasih sayang Allah kepada wanita,,, coba deh kita kaum wanita renungkan kembali saat – saat akan kedatangan masa itu…. Ada banyak pertolongan Allah disana, yang penting kita tidak pernah kehabisan semangat untuk menghamba kepada Allah saja.
Seperti yang diajarkan nabi Muhamad S.A.W kepada Fatimah Azzahra putri kesayangan nabi ketika Fatimah memerkan tangan halusnya yang berubah menjadi tangan yang banyak mengaramkan kapal alias kapalan dikarenakan menggiling gandum dan memintal bengang sendiri untuk menyokong kehidupan rumah tangganya karena ali sedang sibuk menyambung nyawa berjihad dimedan juang. Dan pelajaran itu adalah perbanyak Takbir, tasbih dan tahmid, ia adalah sumber energi tidak terputus untuk menyubsidi semangat. Dan bukan yel –yel SEMANGAT!!! Yang kita butuhkan disini. Namun pemkanaan kalimatullah yang harus kita resapi lebih dalam lagi.
Ayo bangkit akhwat Indonesia, Harapan itu masih ada.
ALLAHUAKBAR!!!!
Kamis, 23 April 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar